Minggu, 02 Desember 2018

MODUL III


Certified Network Associate
(MTCNA)


MODUL 3 : Bridging


Bridge
- Bridge merupakan perangkat jaringan yang beroperasi di OSI layer 2
- Bridge yaitu "transparent device"
- Digunakan biasanya untuk menggabungkan dua segmen jaringan
- Bridge memisahkan collision domain menjadi dua bagian
- Sebuah switch termasuk multi-port bridge yang memisahkan collision domain untuk setiap portnya
- Semua host dapat berkomunikasi satu sama lain
- Semua host dapat collision domain yang sama
- Semua host masih dapat berkomunikasi sama lain
- Namun collision domain-nya terbagi menjadi dua
- RouterOS mendukung fitur bridge
- Interface ethernet, wireless, SFP dan tunnel interfaces dapat ditambahkan ke sebuah interface bridge (virtual)
- Konfigurasi default pada SOHO routers membridge port wireless dengan ether2
- Ether2-4 dikombinasikan bersama dalam sebuah switch. Ether2 menjadi master, 3 dan 4 menjadi slave. 
- Dimungkinkan bagi Anda untuk menghapus konfigurasi master/slave menggunakan konfigurasi bridge sebagai penggantinya
- Namun, switch chip tidak digunakan sebagai meningkatkan penggunaan CPU
- Disisi lain Anda dapat lebih mengontrol trafik menggunakan firewall untuk port bridge
- Karena keterbatasan standar 802.11, wireless client (mode: station) tidak support bridging
- RouterOS mengimlementasikan beberapa mode sebagai solusi untuk keterbatasan ini

Wireless Bridge
- station bridge - RouterOS ke RouterOS
station pseudobridge - RouterOS ke non-RouterOS
- station wds(Wireless Distribution System) - RouterOS ke RouterOS
- untuk menggunakan station bridge, 'Bridge Mode' harus dienable-kan pada Access Point

Bridge Firewall
- Interface bridge pada RouterOS telah mendukung fitur firewall
Trafik yang melewati bridge dapat diproses oleh firewall
- Untuk mengenablekan: Bridge -> Settings -> Use IP Firewall