Certified Network Associate
(MTCNA)
(MTCNA)
MODUL 3 : Bridging
Bridge
- Bridge merupakan perangkat jaringan yang
beroperasi di OSI layer 2
- Bridge yaitu "transparent device"
- Digunakan biasanya untuk menggabungkan dua segmen
jaringan
- Bridge memisahkan collision domain menjadi dua
bagian
- Sebuah switch termasuk multi-port bridge yang
memisahkan collision domain untuk setiap portnya
- Semua host dapat berkomunikasi satu sama lain
- Semua host dapat collision domain yang sama
- Semua host masih dapat berkomunikasi sama lain
- Namun collision domain-nya terbagi menjadi dua
- RouterOS mendukung fitur bridge
- Interface ethernet, wireless, SFP dan tunnel
interfaces dapat ditambahkan ke sebuah interface bridge (virtual)
- Konfigurasi default pada SOHO routers membridge
port wireless dengan ether2
- Ether2-4 dikombinasikan bersama dalam sebuah
switch. Ether2 menjadi master, 3 dan 4 menjadi slave.
- Dimungkinkan bagi Anda untuk menghapus
konfigurasi master/slave menggunakan konfigurasi bridge sebagai penggantinya
- Namun, switch chip tidak digunakan sebagai
meningkatkan penggunaan CPU
- Disisi lain Anda dapat lebih mengontrol trafik
menggunakan firewall untuk port bridge
- Karena keterbatasan standar 802.11, wireless
client (mode: station) tidak support bridging
- RouterOS mengimlementasikan beberapa mode sebagai
solusi untuk keterbatasan ini
Wireless Bridge
- station bridge - RouterOS ke RouterOS
- station
pseudobridge - RouterOS ke non-RouterOS
- station wds(Wireless Distribution System) -
RouterOS ke RouterOS
- untuk menggunakan station bridge, 'Bridge Mode'
harus dienable-kan pada Access Point
Bridge Firewall
- Interface bridge pada RouterOS telah mendukung
fitur firewall
- Trafik yang
melewati bridge dapat diproses oleh firewall
- Untuk mengenablekan: Bridge -> Settings -> Use
IP Firewall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar